Article Detail

KOIN PEMBANGKIT

Padmanaba Cup tahun 2012 adalah turnament pertama saya, setelah satu tahun saya buang karena tidak ada keberanian untuk menunjukkan semua yang saya punya, melihat banyak teman yang memiliki kemampuan dalam futsal jauh di atas saya. Tapi setelah memberanikan diri ikut seleksi tak disangka, saya langsung  terpilih bahkan masuk ke tim inti. Senangkah saya? Tidak... di situ saya takut, saya terus berpikir “ bisakah saya melakukan semua ini? Tapi entah kenapa saya sangat yakin bisa saat itu.

Latihan, lari, lari, dan lari adalah persiapan awal kami tim futsal stero menuju Padmanaba cup. Fisik kami terus digembleng sebelum mental kami diuji di pertandingan sebenarnya. Teriakan mas Deny terus menemani latihan-latihan kami selanjutnya. Teknik, fisik, mental, taktik, dan kerja sama tim terus kami bentuk bersama hingga akhirnya hari pertandingan pun tiba. Dukungan dari teman-teman, guru, dan persiapan kami yang sudah matang semakin membuat kami percaya diri.

Menang ,pertandingan hari pertama kami menangkan dengan skor yang cukup telak. Elfon dan Galih menjadi aktor utama kemenangan kami malam itu.Saat  itu saya masih belum bisa bertanding karena belum mendapat kesempatan dari mas Deny, pelatih kami.

Hari kedua kembali kami menangkan, meskipun begitu saya benar-benar merasakan apa itu yang namanya kesialan. Jempol kaki saya mengeluarkan banyak darah ketika saya bertubrukkan dengan pemain lawan. Begitu pula kapten kami Dion yang mendapat kartu kuning di pertandingan itu.

Meskipun kami bertanding,kami tetap sekolah seperti biasa. Ngantuk? Iya pasti, capek? Jelas sekali, tapi kami tetap semangat, karena menjadi raja di lapangan tak akan berarti ketika kekalahan dalam belajar menghantui.

Pertandingan selanjutnya saya lakukan dengan jempol yang masih diperban. Entah kenapa saya masih sangat bersemangat meskipun kaki saya ini masih sakit.Menurut saya inilah kebanggaan yang sesungguhnya dalam mencintai SMP Stella Duce 2 bukan sekedar memamerkan nama itu di tembok-tembok jalan yang sebenarnya semakin merendahkan nama yang sangat membanggakan itu. Itu adalah pertandingan terakir saya di turnamen,karena cedera saya semakin parah. Saya hanya bisa berdoa dan memberikan dukungan ke teman-teman.

Final. Akhirnya perjuangan kami hampir selesai. Kami berhasil mencapai partai puncak. Meskipun perasaan ini masih kacau karena tidak bisa membantu apapun. Kekuatan fisik teman-teman pun sudah di ambang batas. Tapi kami tetap berjuang.Dukungan dari semuanya sudah bisa membangkitkan semangat kami.Pertandingan final pun dimulai, pertandingan pun berjalan dengan sengit,baru beberapa menit pertandingan berjalan 2 gol sudah bersarang di gawang kami.

Putus asa,saat istirahat pergantian babak tak ada satu pun raut muka yang masih menunjukkan semangat.Tapi berkat suntikan semangat dan pemberian taktik dari mas Deny kami semua kembali bersemangat,apalagi setelah mendengar dukungan dari suporter dan nyanyian dari kak Icha.Kami pun mampu membalas gol dan menyamakan kedudukan melalui gol Dion dan Elfon.

Pinalti. Setelah menahan imbang,kami diberi waktu 10 menit untuk menentukan 3 penendang dan 1 kiper, dan yang terpilih adalah Elfon,Aldo,Dion,dan Paksi sebagai kiper. Merekalah yang akan menentukan kami akan juara atau tidak.Penendang pertama dari tim lawan gagal menjebol gawang Paksi.Giliran kedua Dion berhasil menjebol gawang lawan,skor sementara 1- 0. Namun tim lawan dapat mencetak gol melalui penendang kedua mereka,skor 1-1. Namun sial nasib kami,penendang kedua Aldo gagal menjebol gawang lawan.Penembak ketiga lawan berhasil mencetak gol.Kedudukan berbalik menjadi 1-2. Beruntung Elfon berhasil menyamakan kedudukan.

Laga terus saja imbang. Wasit memutuskan untuk melakukan undian.Di situ jika menang undian kami dapat memilih.Mencetak gol langsung menang atau kebobolan langsung kalah. Semua pemain futsal yang menang undian pasti akan memilih jadi penendang karena mencetak gol jauh lebih mudah dari pada menangkap bola.Tapi tim kami kalah undian.Lalu dengan mudah mereka mencetak gol ke gawang Paksi yang sudah kelelahan.Kami semua menangis,sebuah koin menggagalkan seluruh usaha kami. Tapi di situ kami semua sadar, bahwa koin itu sebenarnya menyelamatkan kami,menyelamatkan kami agar tidak berhenti berusaha,mengajari kami untuk menikmati kemenangan yang indah setelah bangkit dari kekalahan.Pertandingan-pertandingan kami selanjutnya pun selalu dihiasi kemenangan dan trofi-trofi terus mengalir datang.

 ditulis oleh : Krido Tido,dari SMP Stella Duce 2 kelas 9
Semoga menyemangati bagi yang lain. Tuhan memberkati
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment